Xiaomi akan menyimpan data di luar China untuk meredakan masalah keamanan
Xiaomi telah mengumumkan bahwa mereka akan mulai menyimpan data pengguna di luar China.
Pabrikan smartphone telah menerima kritik karena menyimpan data pengguna internasional di tanah asalnya, sebagian besar karena masalah keamanan.
Kemarin Xiaomi mengungkapkan akan memanfaatkan pusat data Amazon Web Services di California, Oregon, dan Singapura.
Pergantian ini harus dilakukan sebelum 2015, semoga dapat menghilangkan kekhawatiran pengguna internasional atas potensi risiko data.
Pelanggan Xiaomi, peneliti keamanan, dan bahkan Angkatan Udara India semuanya telah menyuarakan keprihatinan atas informasi pengguna yang dikirim ke daratan Cina.
Memanfaatkan server Amazon bisa menjadi langkah publisitas yang kuat, dan memulihkan kepercayaan publik pada perusahaan China.
Namun, keamanan bukanlah satu-satunya alasan Xiaomi bergerak. Kemungkinan besar perusahaan ingin mengurangi latensi dengan menggunakan server yang dekat dengan lokasi penggunanya.
Perusahaan juga mendapatkan ketenaran baru-baru ini karena memproduksi perangkat keras dan perangkat lunak yang terlihat sangat mirip dengan penawaran Apple.
Awal bulan ini, pimpinan desain Apple Jony Ive mengecam perusahaan China tersebut atas 'pencurian' desain perangkat lunak dan perangkat keras iPhone.
Baca lebih lajut: Ulasan Apple iPhone 6